Banyak
orang merasa tak percaya diri ketika keluar rumah tanpa menyemprotkan
parfum. Tapi nyatanya, wewangian tubuh ini tak selalu menyenangkan orang
di sekitar. Bagi sebagian orang, mencium aroma parfum justru bisa
memicu sakit kepala atau alergi.
Melihat fakta itu, seorang anggota dewan di New Hampshire, Amerika Serikat, Michele Peckham, mengusulkan aturan hukum yang
melarang pekerja pemerintahan menggunakan parfum selama bekerja. Aturan
ini terutama untuk mereka yang harus berhubungan dengan layanan publik.
"Ini mungkin konyol, tapi ini terkait masalah kesehatan," kata Michele
Peckham, salah satu anggota dewan yang menggaungkan usulan itu, seperti
dikutip Time. "Banyak orang bereaksi atau alergi saat mencium aroma yang
kuat, seperti parfum."
Ini bukan isu baru. Pada 2008, seorang
wanita bernama Susan McBride nekat menggugat kota Detroit atas aroma
parfum yang meruap di tempat umum. Ia mengklaim aroma parfum membuatnya
sulit bernapas dan mengganggu aktivitasnya dalam bekerja.
Gugatannya terkabul. Dewan kota memberinya ganti rugi US$100 ribu dan meluncurkan peraturan kota terhadap produk beraroma.
"Ada banyak orang memiliki sensitivitas terhadap partikel-partikel
tertentu, yang membuat mereka bisa alergi dengan debu, serbuk sari, atau
jamur," kata Jonathan Bayuk, ahli alergi dari Asosiasi Dokter Hampden
County. "Mereka yang terkena bahan kimia pengharum menjengkelkan, mereka
juga bisa menunjukkan reaksi mirip."
Posted in:
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih anda telah memberi komentar